top of page
Search
  • Writer's pictureWomen In Power

WASPADA! MEDIA SOSIAL BISA MENJADI ANCAMANKEKERASAN BAGI PEREMPUAN


Sumber : Pexels.com – Pixabay

Jakarta – Pengguna media sosial harus lebih berhati-hati dalam mengirimkan cuitan atau bahkan postingan. Karena banyak sekali kasus atau kejadian mengenai kekerasan perempuan di dalam dunia maya. Banyak orang atau para pelaku yang tidak bertanggung jawa dengan sengaja yang membahayakan perempuan dalam mengshare sesuatu yang dianggap bisa membahayakan dirinya. Terdapat juga pengguna media online yang menikmati “cyber bullying” dan pemberitaan atas kehidupan privat perempuan dan luput melihat kasus mereka sebagai sebuah bentuk kekerasan terhadap perempuan.


Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyoroti kekerasan terhadap perempuan yang berkembang di dunia maya atau cyber harassment. Meski tergolong baru, namun jumlahnya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Cyber harassment atau online harassment merupakan kekerasan yang terjadi di ranah digital atau dunia maya seperti surat elektronik, teks, foto, media sosial, dan platform lainnya. Kekerasan di dunia maya ini meliputi pesan seksual, penghinaan, ancaman fisik, hingga ujaran kebencian. Dimana salah satunya adalah “bullying” sebagai kasus pelecehan di dunia maya terhadap perempuan yang dianggap kecil atau bisa terus merebak.


Saat seorang perempuan omengunggah fotonya ada beberapa yang berkomentar positif namun adapula yang berkomentar negatif. Yang mungkin saja bisa membuat perempuan menjadi insecure, membuat wanita memiliki pandangan buruk tentang tubuhnya. "Walaupun terjadi di dunia maya, kekerasan ini efeknya luar biasa dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Misalnya, seseorang menjadi malu, dibuntuti, hingga berujung kekerasan fisik di dunia nyata," kata Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin dalam konferensi pers 'Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan' di Jakarta. Mariana menyebut kasus kekerasan terhadap perempuan di dunia maya ini merupakan kasus baru yang menyeruak di tengah perkembangan dunia digital dan serbuan netizen. "Awalnya 2017 itu baru ketahuan satu, dua kasus saja. Pada 2018 meningkat menjadi 65 kasus. Tahun 2019 ini lebih banyak lagi, meningkat jauh," ungkap Mariana berdasarkan data Catatan Tahunan Komnas Perempuan.


Bahkan saat ini media sosial membangun standartnya mengenai kecantikan. Pastinya kita pernah melihat adanya foto yang memperlihatkan tubuh seksi dan langsing, kulit putih dan mulus, yang diunggah ke media sosial dan mendapat banyak like/jempol dan pujian. Keinginan bentuk tubuh seperti itulah yang terkadang dapat merubah pandang perempuan tentang bentuk dan warna tubuhnya. Sangat penting kita Untuk mencegah kekerasan di dunia maya, perempuan diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam berhubungan serta mendokumentasikan sesuatu. Penggunaan media sosial dan internet yang bertanggung jawab juga dapat mencegah kekerasan terhadap perempuan di dunia maya. Karena kekerasan bisa muncul dari teman atau juga pacar. Modusnya, fotonya bakal disebarkan di media sosial dengan sejumlah ancaman.






Penulis : Stella Bella

Sumber : Perempuan Perlu Waspada Kekerasan di Dunia Maya. (2020). Retrieved 27 July 2020, from https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191202082327-284-453248/perempuan-perlu-waspada-kekerasan-di-dunia-maya. developer, m. (2020). Media Sosial Jadi Ancaman Kekerasan Terhadap Perempuan. Retrieved 27 July 2020, from https://mediaindonesia.com/read/detail/274098-media-sosial-jadi-ancaman

0 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page