Jakarta – Kasus pelecehan seksual lebih sering menimpa atau terjadi pada kaum perempuan. Dan kini pelecehan seksual terhadap perempuan diruang public kembali terjadi dan menimpa Rita ( nama samara ) saat melintasi sebuah persimpangan jalan di Cililitan – Jakarta timur. Kali ini tim women in power akan membahasnya berdasarkan hasil dari wawancara bersama Rita.
Q : Hallo kak Rita, bagaimana kalo kita mulai mendengarkan cerita pengalaman kakak saat kakak dilecehkan ketika pulang bekerja.
A ; hallo, ya saya akan membagikan cerita pengalaman saya ketika menjadi korban pelecehan seksual. Pada saat itu saya pulang bekerja sudah larut malam sekitar pukul 10an. Saya pulang naik motor dan setelah di lampu merah tentu motor saya berhenti, namun saya merasa sedikit curiga dengan dua orang laki-laki yang berada disamping saya yang juga masing-masing mereka membawa motor. Pandangan mereka berdua seolah melirik kearah saya dan mereka seperti berbisik sesuatu. Lalu saya abaikan pandangan saya ketika melihat laki-laki tersebut. Sampai di sebuah persimpang yang sepi disitulah saya dilecehkan.
Q : kronologi pelaku saat tindakan pelecehan seperti apa kak ?
A : oke lanjut ya, jadi ketika di persimpangan jalan yang sepi dua orang lelaki tersebut mengikuti saya dari belakang. Ketika itu perasaan saya sudah tidak enak saya pikir saya mungkin akan di rampok atau dibegal oleh mereka. Ternyata benar saja, seorang lelaki dengan motornya berhentikan motor saya dari depan dan satu lagi temannya dari samping kanan. Saya tidak dapat jalan untuk kabur karena mereka menutup jalan yang seharusnya saya membelok kearah kanan jalan. Saya mencoba bertanya pada mereka mau apa dari saya, lalu mereka langsung memulai aksinya.
Q : seperti apa pelecehan seksual yang kakak alami ?
A : saya mencoba berteriak namun jalanan itu sangat sepi. Saya disitu hanya bisa pasrah dan mereka berdua meraba payudara saya, kemudian mereka mencoba mencium pipi saya, dan juga memegang bagian tubuh saya lainnya seperti paha dan perut saya. Saya mulai panic karena takut dibawa mereka untuk diperkosa. Namun saya memberanikan diri tetap melawan dengan menolak dan memukul mereka dengan kekuatan saya.
Q : bagaimana cara kakak dapat bebas dari perbuatan itu?
A : sebelumnya saya dijalan sudah sempat menelepon dan whatsapp kakak dan ayah saya dirumah. Karena memang sudah tidak wajar sekali saya diikuti. Dan saya akhirnya terselamatkan karena kakak saya langsung mencari saya di arah jalan kerumah. Hingga akhirnya telepon saya berbunyi dan kakak saya datang dengan ayah saya memakai mobil dan langsung memukul si pelaku dengan tongkat yang di bawa oleh kakak saya. Niat ingin melaporkan pelaku, pelaku keburu kabur melarikan diri.
Q : wah jadi pelajaran juga nih cerita kaka buat kita. Pesan apa yang kakak ingin kasih untuk perempuan diluar sana yang mungkin pulang malam saat bekerja kak ?
A : pesan saya untuk perempuan diluar sanah yang pulang malam saat bekerja menggunakan motor, harus lebih berhati-hati. Bila merasa ada yang janggal seperti kejadian pada saya mengikuti kalian. Langsung saja ambil tindakan memberitahu orang dirumah anda agar bisa memberi sinyal, untuk membantu mencari kalian agar terhindar dari pelecehan berbahaya seperti itu atau bahkan kejahatan yang mungkin bisa menimpa kalian.
Comments