top of page
Search
  • Writer's pictureWomen In Power

PERSELINGKUHAN BISA MEMBUAT PASANGAN MELAKUKAN KDRT


Sumber Gambar: Pexels.com – Kat Jayne

Jakarta – Berbagai macam cara mungkin sudah dilakukan untuk memiliki hubungan yang harmonis dengan pasangan. Namun tidak semua orang bisa bahagia dengan pasangannya walau jarang ada masalah. Beberapa pasangan mungkin pernah merasakan bosan atau penasaran hingga memicu adanya perselingkuhan. Selingkuh adalah perbuatan tidak baik yang menodai cinta pasangannya. Perselingkuhan banyak terjadi pada pasangan yang sudah berumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga rupanya tidaknya disebabkan oleh faktor perekonomian keluarga maupun tingkat pendidikan. Perselingkuhan pun menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan yang menyebabkan perempuan dan anak sebagai korban.

Kekerasan tidak hanya terjadi karena terbongkarnya pengkhianatan istri oleh suami. Melainkan juga istri yang memergoki suami berselingkuh namun istri juga yang menjadi korban kekerasan. Sejauh ini, istri yang dinilai sebagai pihak yang lemah masih kerap menjadi korban. “Superioritas laki-laki, dalam hal ini suami, dominan melakukan penindasan terhadap kaum perempuan. Hal tersebut tak pelak karena aborsi kulturasi sebagai budaya yang meletakkan nilai laki-laki sebagai basis suburnya perilaku bias gender,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Risman Tarihoran. Dalam berita di tribunnews.com.

Terkadang istri atau pasangannya merasa masih kekurangan dalam rumah tangganya, karena adanya faktor ekonomi, di mana penghasilan suami yang terbatas berbanding terbalik dengan tuntutan istri. Kemudan adapula istri yang bekerja yang dan penghasilannya lebih besar dari suami, sehingga ada unsur meremehkan suami. Muncul pertengkaran dari masalah-masalah kecil hingga besar, akan membuat masing-masing dari pasangan melakukan Perselingkuhan bahkan sampai kekerasan. Dan dominan biasanya dilakukan oleh sang Suami.


Suami yang merasa rumah bukan lagi menjadi tempat berisitirahat, karena seringnya ada pertengkaran. Membuat suasana hati,jiwa dan pikiran menjadi suatu pemikiran yang negative dan tidak selalu positif. Akhirnya para usami melakukan perselingkuhan secara diam-diam, untuk memenuhi hasrat yang harusnya di dapatkan di rumah tangganya bersama sang istri, tetapi sebaliknya suami mencari kenyamanan sesaat untuk dirinya dengan berselingkuh. Sebaliknya begitupun juga dengan istri bisa melakukan hal yang sama.


Namun bila Perselingkuhan yang teradi diketaui oleh anatara masing-masing pasangan, tentu akan timbul perasaan tidak nyaman, kesal dan murka. Lalu munculah perdebatan yang berujung pada KDRT. Biasanya sang suami atau istri yang memulai melakukan perselingkuhan akan jauh lebih marah, dan menyalahkan pasangannya atas sikap kekerasan yang dilakukan. Padahal kekerasan itu terjadi karena kesalahan suami atau istri. Anakpun bisa menjadi sasaran amarah KDRT, dimana melampiaskan semua amarahnya karena perasaan yang tercampur aduh dengan kesalahan,kekecewaan, dan emosional yang akhirnya terbablaskan pada nak pada saat melihat atau mendengar perselisihan itu terjadi.


Kesimpulannya, Hindari kekerasan dalam rumah tangga. Senantiasa menjaga komunikasi dan selalu saling mengingatkan satu sama lain apabila dihadapkan dalam suatu persoalan masalah.

Penulis : Stella Bella

Sumber :. Perselingkuhan Picu Terjadinya KDRT - Tribunnews.com. https://www.tribunnews.com/regional/2014/06/12/perselingkuhan-picu-terjadinya-kdrt Rakyat, P. (2020). Hindari! Perselingkuhan Modal Awal Terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga - Pikiran-Rakyat.com. https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01313682/hindari-perselingkuhan-modal-awal-terjadinya-kekerasan-dalam-rumah-tangga.

1 view0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page