top of page
Search
  • Writer's pictureWomen In Power

PANIC ATTACK? JANGAN KHAWATIR!


Sumber : Pinterest – Rene Asmuessen

Jakarta – Pasti kamu tidak asing kan dengan istilah kata Panic Attack? Pernahkah kamu melihat seseorang yang sedang terkena panic attack? Atau bahkan diri kamu sendiri yang pernah mengalaminya?

Apasih serangan Panic Attack itu? Panick Attack dengan kata lain yaitu serangan panik. Serangan panik ini adalah munculnya rasa takut atau gelisah berlebihan secara tiba-tiba. Kondisi yang juga disebut dengan serangan kegelisahan ini ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas menjadi pendek, pusing, otot menjadi tegang, atau gemetar. Serangan panik dapat berlangsung selama beberapa menit atau hingga setengah jam.

Serangan panik bisa dialami sesekali dalam hidup, yang biasanya menghilang saat keadaan atau situasi pemicunya berakhir. Tetapi, jika serangan panik terjadi secara berulang dan untuk jangka waktu yang lama, maka kondisi ini disebut gangguan panik. Penyebab dari Panic Attack ini bermacam – macam dan faktor – faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami panik attack yaitu seperti Stres. Perubahan suasana secara tiba-tiba, Faktor genetik atau memiliki keluarga dengan riwayat serangan panik. Mengalami trauma atau pengalaman yang membuat diri sangat tertekan. Dan juga Konsumsi kafein, alkohol, dan NAPZA.

Sudah ada beberapa penangganan untuk kondisi Panic Attack ini , Yuk Mari kita bahas bagaimana saja cara menanganinya!

Penanganan untuk orang yang mengalami serangan panik ini dapat dilakukan pemberian obat dan dengan psikoterapi. Keduanya dapat dilaksanakan secara bersamaan atau hanya satu saja, tergantung dari kondisi dan tingkat keparahan yang dialami.

1. Obat-obatan

Serangan panik yang hanya terjadi sesekali tidak membutuhkan penanganan. Namun jika terus berulang (mengalami gangguan panik), maka psikiater akan meresepkan obat guna mencegah kemunculannya. Obat yang diresepkan adalah sama dengan obat untuk depresi atau obat penenang, seperti Fluoxetine , Sertraline, Venlafaxine , Alprazolam  dan Clonazepam.

Pada penderita gangguan panik, obat perlu dikonsumsi setidaknya selama 1 tahun. Penggunaan obat tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba, melainkan dengan mengurangi dosisnya secara perlahan dan di bawah pengawasan dokter.

2. Terapi

Jenis terapi yang diterapkan untuk mengobati penderita serangan panik adalah terapi perilaku kognitif. Dalam terapi ini, penderita akan dibimbing untuk memahami dan meyakini bahwa serangan panik tidak membahayakan. Penderita juga akan diajari mengubah respons perasaan dan perilaku terhadap pola pikiran negatif, sehingga nantinya membantu mereka dalam mengatasi serangan panik secara mandiri. Penderita akan diajari untuk mengatasi rasa takut terhadap situasi yang membuat mereka panik.

Nah itu dia beberapa cara untuk menangani Panic Attack! Jangan khawatir karena kamu bisa melakukan dengan dua penanganan diatas ya.

Penulis : Cut Zahra

Sumber : Serangan Panik. (2020). from https://www.alodokter.com/serangan-panik

1 view0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page