top of page
Search
  • Writer's pictureWomen In Power

Pandemi Belum berakhir, Kekerasan Makin Bertambah


Sumber : Pinterest – Linda Kreger

Jakarta – Pandemi corona ini memang sampai saat ini masih banyak memakan korban jiwa, belum ada kepastian kapan pandemi ini akan berakhir. Dari adanya pandemi yang sedang berlangsung tentunya banyak sekali dampak – dampak yang dirasakan masyarakat. Salah satu nya ekonomi. Banyak orang – orang yang di PHK oleh perusahaannya. Jika seseorang yang sudah berkeluarga khususnya suami yang misalnya di PHK oleh perusahaan, ini bisa membuat suami mengalami tekanan hingga mampu melakukan kekerasan kepada istri dan bahkan anaknya.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa timur yaitu Andrianto mengatakan “Dari temuan kami kebanyakan kasus KDRT yang terjadi dalam lingkup keluarga karena faktor ekonomi. Sebagaimana diketahui, selama pandemi banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan. Ini tentunya menimbulkan stres hingga memicu terjadinya tindak kekerasan”.

Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik, Adi Yumanto membenarkannya. "ia berkata Pemicu KDRT meningkat di masa pandemi covid-19, banyak para kepala keluarga yang dirumahkan”.

Berusaha tetap berada di rumah selama pandemi tentunya tidak mudah. Apalagi bila sebelumnya sering terjadi kekerasan di rumah. Justru berbahaya bagi perempuan dan anak-anak. Sekjen PBB António Guterres mendesak semua pemerintah untuk menempatkan keselamatan perempuan sebagai prioritas di tengah upaya mengatasi wabah.

Para peneliti juga mengatakan dalam masa krisis, risiko kekerasan rumah tangga meningkat dan perempuan acapkali kesulitan mencari pertolongan. WHO mengatakan kecenderungan perempuan dan anak-anak mengalami kekerasan meningkat dramatis karena anggota keluarga menghabiskan waktu berkumpul bersama di bawah tekanan mental akibat wabah dan ancaman kehilangan pekerjaan atau pemasukan.

Para ahli Ini mengutarakan sejumlah penyebab yaitu sebagai berikut :

- Saat wabah perempuan memiliki keterbatasan kontak dengan keluarga atau teman yang dapat menyediakan dukungan dan perlindungan dari kekerasan


- Perempuan paling menderita akibat bertambahnya beban pekerjaan rumah. Penutupan sekolah meningkatkan beban dan memberi tambahan tekanan pada perempuan


- Pelaku kekerasan bisa memanfaatkan pembatasan-pembatasan selama wabah COVID-19 untuk menghalangi pasangannya mendapat layanan, pertolongan, dan dukungan psikososial baik dari jaringan formal maupun informal


- Gangguan pada mata pencaharian dan kemampuan mendapatkan pemasukan, di mana sebelumnya perempuan banyak bekerja di sektor informal, menyulitkan keluarga memenuhi kebutuhan dan layanan dasar sehingga meningkatkan tekanan mental, potensi konflik dan kekerasan. Dengan berkurangnya sumber daya, perempuan semakin berisiko karena ketergantungan ekonomi.





Jika kalian salah satu yang terkena dari dampak pandemi yang diatas ini atau kalian melihat orang – orang yang sekiranya mengalami kekerasan juga, sebaiknya kalian segera mencari pertolongan atau bisa menghubungi pihak – pihak yang sekiranya terkait.








Penulis : Cut Zahra

Sumber :

COVID-19, G. (2020). Ketahui: Risiko Kekerasan Rumah Tangga Selama Pandemi - Apa yang Harus Kamu Ketahui? | Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. from https://covid19.go.id/edukasi/apa-yang-harus-kamu-ketahui-tentang-covid-19/ketahui-risiko-kekerasan-rumah-tangga-selama-pandemi

0 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page