top of page
Search
  • Writer's pictureWomen In Power

MENGAPA KORBAN KEKERASAN DALAM HUBUNGAN ABUSIVE SULIT MENINGGALKAN PASANGANNYA


Sumber Gambar: Pexels.com – Min An

JakartaMelepaskan diri dari hubungan yang penuh kekerasan tidak semudah yang dibayangkan. Masih banyak seseorang yang masih saja menjalin hubungan dengan orang yang melakukan kekerasan atau abusive. Abusive relationship adalah suatu hubungan yang disertai dengan tindakan kekerasan yang sengaja dilakukan dan ditujukan kepada pasangan. Abusive relationship mencakup bukan hanya kekerasan secara fisik, namun juga secara emosional, finansial, verbal, maupun seksual.


Memang mudah menasihati dan menyarankan seseorang yang berada dalam abusive relationship atau hubungan yang penuh kekerasan untuk mengakhiri hubungan percintaan yang dijalani. Ada banyak faktor yang mendasari seseorang untuk bertahan dalam hubungan penuh kekerasan. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi korban secara langsung maupun orang-orang di sekitarnya. Berikut adalah beberapa penyebab paling umum mengapa korban kekerasan dalam hubungan sulit meninggalkan pasangannya antara lain:


1. Konflik pikiran dan emosi

Trauma dengan adanya kekerasan dalam hubungan bisa membuat korban merasa bingung, ragu, serta menyalahkan dirinya sendiri. Korban percaya bahwa ialah yang memicu konflik. Caranya bertanggung jawab adalah dengan tidak mengakhiri hubungan yang abusive tersebut.


2. Rasa takut Korban

Salah satu alasan korban kekerasan dalam hubungan sulit meninggalkan pasangannya karena si pelaku sering kali memanfaatkan rasa takut korban untuk menjebaknya. Ia bahkan tidak ragu bertindak semakin kasar jika korban berusaha melepaskan diri atau mengadu kepada orang lain. Tidak jarang, pelaku kerap mengancam akan menyakiti anak, orangtua, serta orang lain yang penting bagi korban.


3. Tekanan sosial, agama, dan norma

Faktor agama dan norma juga bisa membuat seseorang bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan. Korban mungkin dapat mengakhiri hubungan abusive melalui perceraian. Namun, bisa saja ia terbentur oleh agama dan norma yang kerap memberi stigma buruk terhadap perceraian sehingga korban mengurungkan niatnya.


4.  Korban bergantung pada pelaku

Beberapa orang yang menjadi korban kekerasan dalam hubungan terpaksa bertahan karena mereka bergantung pada pelaku. Kasus yang paling sering terjadi adalah ketergantungan finansial. Korban memaksakan diri untuk bertahan karena ia tidak memiliki penghasilan untuk menghidupi diri.


5. Masih Menyayangi Pasangannya

Hampir semua orang yang sudah pernah menjalani hubungan asmara dalam jangka waktu yang lama pasti tahu bahwa terkadang cinta bukanlah hal logis. Hanya karena seseorang menyakiti Kamu, bukan berarti Kamu akan langsung membencinya. Banyak orang yang berada dalam hubungan tersebut ingin agar kekerasan yang mereka alami berhenti, namun mereka masih mencintai pasangannya.


6. Adanya Anak

Anak sering menjadi pertimbangan bagi pasangan yang terlibat dalam hubungan yang penuh kekerasan untuk tetap bertahan dalam hubungan itu. Alasannya beragam, bisa korban merasa takut tidak bisa melindungi anaknya, ingin anaknya tetap memiliki orangtua yang lengkap, dan lain sebagainya.

Keenam poin diatas tersebut bisa menjadi alasan siapa pun, baik pria maupun wanita, untuk bertahan dalam hubungan yang abusive, sekalipun tidak semua korban yang bertahan memiliki alasan yang sama. 

Penulis : Stella Bella

Sumber : Umum, d., & Ayu, D. (2020). Mengakhiri Hubungan Abusive Ternyata Tak Mudah, Ini 5 Alasannya. https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/mengakhiri-hubungan-abusive/

5 Faktor Ini Bikin Seseorang Susah Akhiri Hubungan Abusive | Indozone.id. (2020). https://www.indozone.id/life/r8sjQx/5-faktor-ini-bikin-seseorang-susah-akhiri-hubungan-abusive/read-all

0 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page