top of page
Search
  • Writer's pictureWomen In Power

Anak Yang Melihat KDRT OrangTua Bisa MenjadiPsikopat Ketika Dewasa


Sumber : Pexels.com – Bess Hamiti

Jakarta – Kekerasan dalam rumah tangga dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan dan mempertahankan kontrol atas diri korban. Pelaku KDRT memanfaatkan ketakutan, rasa malu, dan rasa terintimidasi dari korbannya untuk membuat mereka tunduk kepada si pelaku. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja di semua rentang usia, etnis, ataupun kondisi ekonomi. Namun tanpa disadari tindakan KDRT bisa membuat dampak buruk bagi anak-anak yang melihat KDRT orangtuanya.


Setiap tahun, ratusan juta anak-anak di seluruh dunia menjadi saksi hidup dari kekerasan dalam rumah tangga. Pengaduan langsung ke Komnas Perempuan Indonesia menunjukkan ada 5.784 kasus KDRT terhadap istri di sepanjang tahun 2016. Anak-anak ini tidak hanya harus menyaksikan kedua orangtuanya adu jotos dan lempar piring satu sama lain, mereka juga mau tak mau harus mendengar jeritan dan caci maki kebun binatang yang memilukan hati. Dan meski masih kecil, mereka bisa sangat menyadari suasana mencekam yang membekas menyelimuti rumah walaupun ortu sedang bertengkar.


Ayah dan ibu yang bertengkar tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan memiliki dampak yang kuat dan mendalam terhadap kesejahteraan anak mereka di masa depan. Ciri khas psikopat mencakup mendewakan diri sendiri dan menganggap orang lain lemah, licik dan manipulatif, kurangnya empati, kecenderungan melakukan tindak kejahatan, dan kecenderungan untuk memperlakukan orang lain dengan kasar atau dengan ketidakpedulian.

Para peneliti memilih untuk mempelajari tahanan penjara karena karakteristik psikopati jauh lebih umum muncul di populasi ini dibandingkan dengan populasi masyarakat umum, kata penulis utama studi Monika Dargis, kandidat doktor dalam psikologi klinis di University of Wisconsin-Madison, dilansir dari Live Science. Hasil penelitian menemukan sekitar 40 persen tahanan ini sebagai orang psikopat.


Dari hasil ini pulalah periset kemudian menyimpulkan bahwa kelompok tahanan yang pernah menjadi saksi KDRT antar orang tuanya atau menyaksikan saudara kandungnya disiksa di rumah selama masa kanak-kanak lebih mungkin untuk menunjukkan kualitas karakteristik psikopati yang lebih tinggi daripada tahanan yang tidak menyaksikan

Dengan kata lain, anak-anak ini mengembangkan perilaku psikopat untuk menghindari menjadi sasaran kekerasan yang telah memengaruhi anggota keluarga mereka yang lain.








Penulis : Stella Bella

Sumber : Umum, d., & Quamila, A. (2020). Kasus KDRT di Rumah Bisa Memicu Anak Jadi Psikopat Saat Dewasa. Retrieved 14 August 2020, from https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/anak-saksi-kasus-kdrt-ciri-psikopat/#gref.

0 views0 comments

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page